Kebahagiaan orang lain = Kebahagiaan diri sendiri
Prof. Dr. apt. Sundani Nurono
Pak Sundani merupakan salah satu dosen purnabakti Sekolah Farmasi ITB dari KK Farmasetika. Pak Sundani dikenal sebagai sosok dosen yang hangat dan berdedikasi. Untuk seluruh upaya dan tenaga yang telah dikerahkan oleh beliau, akan selalu ada ilmu yang membekas di dalam benak para mahasiswa.
Dimulai dari bermain di lapangan dekat kuburan hingga bermain bola untuk mewakili Bali, Pak Sundani memiliki hobi bermain sepak bola sejak SD, tetapi harus berhenti karena syarat orang tuanya untuk bersekolah di ITB. Meski begitu, hobinya tidak pernah hilang dan ia aktif di salah satu unit sepak bola selama menjadi mahasiswa.
​
Meskipun memiliki hobi bermain bola, Pak Sundani selalu mengutamakan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan rajin mencatat dan menulis selama kuliah. Ia menyadari pentingnya catatan kelas karena akan berdampak pada ujian. Beliau juga menekankan pentingnya olahraga selain tidur, makan, belajar, dan jalan-jalan.
Pak Sundani awalnya tidak pernah memikirkan untuk menjadi akademisi setelah lulus kuliah, tetapi akhirnya memulai karirnya sebagai dosen karena tawaran dari seorang dosen pada masa itu. Bagi Pak Sundani, "Pekerjaan itu bukan hanya tentang menjalani tugas dan kewajiban, tapi juga niat baik kita untuk orang lain".
​
Sebagai dosen senior di SF ITB, Pak Sundani merasa tidak pernah jenuh mengajar dan tidak memiliki penyesalan. Menurutnya, memikirkan kebahagiaan orang lain adalah kunci untuk tidak merasa kesepian dan jenuh. “Jika kamu membiasakan diri untuk memikirkan kebahagiaan orang lain, kamu tidak akan pernah merasa kesepian dan jenuh, sebab kamu akan terus memikirkan cara-cara lain untuk membuat orang lain bahagia”.
PESAN
“Dengan niat baik yang kita miliki untuk melakukan sesuatu, pasti hasil yang didapatkan juga akan baik. Melakukan hal baik memang tidak selalu menyenangkan, tetapi hal tidak menyenangkan tersebut merupakan cara dari Tuhan untuk membuat kita belajar dan menjadi lebih pintar. Jadi jangan mengeluh”.